Ternyata Galau ada Positif & Negatifnya |
Galau itu tidak salah. Walaupun hidup sebagian orang hancur karena galau, sebagian lagi justru tumbuh lebih indah. Galau itu bisa jadi negatif tetapi juga bisa menjadi positif, tergantung dari bagaimana permasalahan yang dialami seseorang. Tapi ingat, tidak semua galau memberi efek positif lho.
Menurut mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Sabrina Sabila, galau yang negatif adalah seseorang yang keseringan menonton Film Televisi (FTV). Akibatnya, tayangan tersebut membuat orang menjadi galau.
"Kalau galau yang positif merupakan galau yang memikirkan cita-cita, masa depan, seperti apa nanti ke depannya," ujar mahasiswi jurusan Arsitektur itu saat berbincang kepada Okezone, belum lama ini.
Selain itu, menurut mahasiswi Universitas Indonesia (UI) Andini Gahayati Budhiadaya R, galau yang negatif adalah galau karena putus cinta hingga melakukan hal-hal yang konyol, seperti bunuh diri. Sementara galau yang positif ditunjukkan dengan mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Kita galau dan sadar akan ingat kepada Allah," ucap mahasiswi jurusan Farmasi itu.
Andini mengaku, merasa galau ketika lulus SMA dan harus memilih jurusan untuk kuliah. Sebenarnya, passion Andini bukan di ilmu kesehatan. Dia ingin mendalami sastra lantaran ingin menjadi seorang penulis. Karena tidak siap memilih jurusan Sastra, Andini justru memilih jurusan Farmasi melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
"Setidaknya prospek ilmu kesehatan (Farmasi) ke depannya bisa bermanfaat untuk masyarakat," tuturnya.